FITRA JAYA SALEH

Blogs, Ternyata menulis itu menyenangkan. Apalagi bisa menulis sesuatu yang bisa memberikan manfaat terhadap diri sendiri dan orang lain. Telah datang perintah membaca kepada umat Islam, perintah yang tidak diturunkan untuk umat-umat sebelumnya..sedangkan menulis adalah salah satu turunan dari kewajiban membaca... "Sampaikanlah walau hanya satu ayat.", begitulah perintah nabi, dan menulis bisa menjadi sebuah sarana yang baik untuk mengaplikasikan perintah untuk menyampaikan... ---Tulabi---

Thursday, January 11, 2007

Kemenangan dan Persiapannya....

Assalamualaikum.

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Zat penguasa semesta alam atas segela kenikmatan yang dilimpahkan kepada kita semua, puji syukur atas indahnya kenikmatan islam dan iman didalam hati. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada penutup risalah para nabi, penyempurna yang menyeluruh dan tiada celah, penunjuk jalan kebenaran.. beliau Rasulullah Saw,beserta keluarga dan para sahabatnya yang agung..

Dengan sungguh saya meyakini bahwa tujuan-tujuan utama dari dakwah kita niscaya tidak akan pernah terwujud tanpa adanya sebuah kerja bersama (amal Jama’I), dan sungguh pula saya meyakini bahwa sangat sulit untuk mencapai kemenangan dakwah bila sebuah kerja sama secara kolektif itu (amal Jama’I) berjalan dengan ketidakteraturan dan tidak adanya kesungguhan didalamnya, dan saya juga meyakini bahwa konsekuensi logis dari sebuah keteraturan berjamaah adalah dengan adanya sebuah tanzim (organisasi) yang mengaturnya, sebagaimana yang Allah swt isyaratkan didalam qalam Nya yang mulia surat As Shoff ayat 4

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”

Wa’aiddu, sebuah kalimah yang singkat dan sederhana yang tertera pada lambang gerakan Ikhwanul Muslimin beserta gambar dua bilah pedang yang bersilangan dan sebuah Mushaf Quran yang berada diantara keduanya. Lambang yang memiliki arti bahwa Islam ini pasti tidak akan pernah bisa ditegakkan tanpa kekuatan yang mendukung gerakannya. Dan kata Wa’aiddu (Bersiap-siagalah) sebagaimana yang kami pahami memiliki makna yang dalam, sebagai seruan kepada setiap pembawa bendera kebaikan untuk senantiasa bersiap-siaga dalam setiap kesempatan untuk menyongsong kemenangan dakwah yang berada dihadapan kita. Kesiapan menyambut kemenangan adalah adalah sebuah keniscayaan yang mesti dipersiapkan, sehingga sebuah kemenangan dakwah yang diraih tidak malah menjadi sebuah fitnah dakwah yang diakibatkan ketidaksiapan para pengusungnya dalam mengelola kemenangan.

Didalam sejarah Indonesia adalah beliau Soekarno, bapak proklamator yang berhasil mendeklarasikan bebasnya bangsa kita dari cengkraman penjajah asing yang telah berlangsung selama ratusan tahun.. namun sayang Soekarno rupanya belum siap dengan kemenangan yang diraihnya. Begitu pula dengan Soeharto, membangun sebuah dinasti orde baru, namun juga sayang karena ketidaksiapannya dengan kemenangan yang diperolehnya yang pada akhirnya membuatnya harus terjatuh dengan cara yang tidak baik pada akhirnya. Maka kita belajar dari Sejarah, bahwa ternyata kemengan-kemengan dakwah juga seharusnya kita iringi dengan persiapan stamina yang prima yang dapat menghantarkan kita tidak hanya sampai pada titik mencapai kemenangan, namun dapat memberikan kepada kita kekuatan untuk senantiasa menjaga dan mengelola kemenangan yang diperoleh dengan baik., sehingga kemenangan yang diraih pada akhirnya dapat memberikan kemanfaatan seperti yang diharapkan, dan tidaklah kemenangan itu akhirnya menjad fitnah dakwah yang dikarenakan perencanaan (Konsep) dakwah yang tidak menyeluruh.

Stamina dakwah adalah paduan dari semangat yang kuat, kedalaman maknawiyah, kebersihan niat dan juga kemampuan pengelolaan dakwah yang mantap. Seringkali ketidak siapan stamina ini hanya dapat mengantarkan kita sebatas sampai kepada mencapai kemenangan (perolehan suara misalnya) saja, setelah itu stamina kita telah habis sehingga proses mempertahankan kemenangan ini hanya menjadi seremonial pencapaian target kuantitas dari program kerja yang dibuat yang pada akhirnya dapat menimbulkan fitnah dakwah.

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. Q.s Al-Anfal:60


Ikhwati, dimanapun lini dakwah kita berada maka bersiap-siap mempersiapkan stamina yang prima adalah sebuah keharusan yang musti dipenuhi, baik di struktur partai, lembaga dakwah kampus, lembaga swadaya masyarakat, ataupun wajihah-wajihah lain pendukung gerak dakwah………Maka Bersiap-siagalah saudaraku…


Wallahualambishowab .
Ngoresan Solo, awal tahun 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home