FITRA JAYA SALEH

Blogs, Ternyata menulis itu menyenangkan. Apalagi bisa menulis sesuatu yang bisa memberikan manfaat terhadap diri sendiri dan orang lain. Telah datang perintah membaca kepada umat Islam, perintah yang tidak diturunkan untuk umat-umat sebelumnya..sedangkan menulis adalah salah satu turunan dari kewajiban membaca... "Sampaikanlah walau hanya satu ayat.", begitulah perintah nabi, dan menulis bisa menjadi sebuah sarana yang baik untuk mengaplikasikan perintah untuk menyampaikan... ---Tulabi---

Thursday, July 20, 2006

Palestina, Inilah sikap kami..

Assalamualaikum.

Khaibar khaibar ya Yahud ! Zaisu Muhammad saufa ya’ud ! Khaibar khaibar ya Yahud ! Zaisu Muhammad saufa ya’ud !

Terasa sangat menyesakkan dada ketika melihat betapa banyak kepedihan yang terjadi di tanah palestina, dengan arogannya kaum yahudi menembakkan peluru-peluru mereka tanpa pandang bulu, terasa ada iba yang mengalir disela-sela perasaan terhadap nasib palestina yang sedang diamuk yahudi terlaknat, sungguh terlaknatlah yahudi..

"Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
(Qs Al-Maa’idah:78)


Teringat ana dengan seorang cendekia muslim bangsa mesir, Ialah Ali Abdur Razig, seorang ulama dan hakim mahkamah syari’ah mesir yang membuat tulisan kontroversi di tahun 1925 yang akhirnya membuat dirinya disidang oleh suatu majelis ulama mesir yang terdiri dari 24 orang dan langsung diketuai oleh Syeik Al-Azhar dan akhirnya menghasilkan keputusan tidak diakui lagi Ali Abdur Razig sebagai seorang ulama dan memecatnya dari jabatan hakim.

Diantara pokok pemikiran Ali Abdur Razig didalam tulisannya adalah ;Menempatkan syariat islam semata-mata bersifat spitual, tanpa ada kaitannya dengan pemerintahan dan kekuasaan eksekutif (Pemikiran ini sejalan dengan gelombang gerakan kaum liberalisme saat itu dan sekarang ini yang memisahkan kehidupan duniawi dengan urusan agama), yang kedua adalah pemikirannya yang mengatakan bahwa perang (jihad) yang dilakukan oleh Rasulullah Saw dan para sahabat dulu adalah dengan alasan “Perluasan Jajahan”, dan bukan sama sekali demi agama atau untuk menyebarkan agama, sedang yang tekahir adalah dengan mengatakan bahwa pemerintahan abu bakar dan khalifah rasyidin sesudahnya bukanlah pemerintahan agama.

Namun tidak dalam kesempatan ini, tidak ingin ana berbicara tentang mereka kaum liberal yang telah mempelajari islam dengan nafsu mereka, dan tidak ingin juga dalam kesempatan ini ana mengajak antum untuk “berbicara” tentang mereka orang-orang “islam barat” yang belajar dan mengambil pendapat hukum islam menurut para ilmuwan barat dan bukan dari para ulama islam.. namun saat ini ada sebuah keinginan yang kuat didalah hati ana untuk mengajak antum semua “berbicara” tentang sebuah masalah pokok umat islam saat ini, tentang perseteruan hak dengan yang batil, perihal tanggung jawab besar umat islam, dan tentang pembuktian rasa cinta kita terhadap sesama muslim sebagai tanda keimanan kita dan juga sebagai wujud kemuliaan islam.

Keputusan majelis ulama mesir terhadap Ali Abdur Razig akhirnya pada tahun selanjutnya didukung oleh hasil kongres dunia Islam di Kairo, dan secara bersama kongres inipun mulai menyadari arti penting dari sebuah khalifah yang harus ditegakkan guna melindungi hak-hak kaum muslimin agar tidak seenaknya saja bisa diobrak-abrik oleh bangsa barat (Penghapusan kekhalifaan Turki Utsmani pada oktober 1924), dan kemudian menghasilkan salah satu point untuk “Mempertahankan daerah dan milik islam”. Tentang Pentingnya khalifah ini, Imam Hasan Al Banna pernah berucap "Ketahuilah bahwa syariat adalah dasar,dan raja adalah penjaga. Sesuatu yang tidak berdasar akan runtuh, dan sesuatu yang tidak terjaga pasti hiang."

Kekalahan Kekhalifaan Turki Utsmani dari pasukan Inggris (Yang dibantu Perancis, Rusia dan juga Arab Saudi-Syarif Husein, penguasan mekkah yang berhasil dibujuk inggris untuk keluar dari Utsmaniyyah, dan dijanjikan Pan-Arab yang akan dipimpinnya, namun akhirnya Syarif Husein juga dikhianati Inggris dan Prancis) pada tahun 1918, menyebabkan Pembagian kekuasaan antara inggris dan prancis terhadap wilayah-wilayah kekuasaan Utsmaniyyah, Inggris mendapatkan Irak dan Palestine sedang Prancis mendapatkan Siria, sedang apa yang didapatkan Syarif Husein…? Tidak ada selain kekecewaan rakyatnya yang akhirnya menurunkannya dari tahta dan digantikan putranya Ali, yah setali tiga uang, seperti juga bapaknya akhirnya Ali pun juga dapat “diturunkan” oleh gerakan wahabi (Syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang berasal dari Najd).

Beberapa tahun setelah peristiwa ini, tepat lima tahun setelah dihapusnya kekhalifaan Turki utsmani dari peta kekuatan dunia (Tahun 1929), Terjadilah bentrokan pertama dalam sejarah konflik Palestina dengan Yahudi, dimana Yahudi dipersenjatai oleh Inggris. Secara kronologis terjadinya perpindahan bangsa Yahudi ke Tanah Palestina adalah ; Pertama, Ketika mulai semakin mengkristalnya gagasan-gagasan untuk menegakkan sebuah Negara untuk orang-orang yahudi (Negara Yahudi) yang ditulis didalam sebuah buku oleh Theodore Hertzel pada tahun 1896. Kedua, diselenggarakan konfrensi Zionis internasional pada tahun setelahnya (1897) yang kemudian pada akhirnya menyepakati berdirinya Negara yahudi di Palestina. Ketiga, Sultan Hamid II dari Turki kemudian didekati agar orang-orang Yahudi bisa berziarah dan menetap di Yerusalem, dan sebagai gantinya mereka akan membangunkan armada bagi Turki, juga melunasi hutang-hutang Turki kepada bangsa Arab, namun usaha mereka ini akhirnya gagal. Keempat, Pada tahun 1917 Lord Balfour (Perdana Menteri Inggris) mengeluarkan sebuah deklarasi yang pada intinya akan membangun sebuah “National Home” untuk orang-orang Yahudi di Palestina, sedangkan hak-hak bangsa selain Yahudi tidak akan dirugikan. Kelima, Setelah Turki mengalami kekalahan dari Inggris, Prancis dan dibantu Arab, maka PBB ketika itu (tahun 1922) memberikan mandat kepada Inggris atas tanah Palestina, dan pada akhirnya bangsa Yahudi pada tahun 1948 memproklamirkan Negara Yahudi di tanah Palestina.

Lalu bagaimana seharusnya sikap kita terhadap permasalahan ini..? Kalau ada orang yang mengatakan bahwa Masalah palestina adalah masalah Intern orang-orang Palestina.. Maka dengan tegas kita harus mengatakan “Tidak..!!” itu tidak benar…

Masalah Palestina bukan hanya masalah rakyat Palestina semata, namun merupakan permasalahan Pokok umat Islam saat ini. Semua permasalahan global umat islam saat ini bermula dari Perselisihan Palestina dengan Yahudi.

Ana masih mengingat benar apa yang dikatakan Imam Syahid Hasan Al banna didalam buku-bukunya.. Bahwa Yang disebut Tanah Air Islam adalah setiap jengkal tanah yang didalamnya ada orang-orang muslim..maka kita berkewajiban menjaga hak-haknya…Berbeda dengan orang-orang nasionalis, misalnya mereka (Nasionalis) berjuang mati-matian demi Negara indonesia karena mereka dilahirkan di indonesia, Namun kaum muslimin memiliki konsep kesatuan aqidah, mereka tidak hanya akan berperang dan berjuang mati-matian untuk Indonesia saja, tidak akan berhenti sampai disitu saja, namun mereka pun akan melakukan hal yang sama terhadap setiap tanah dan Bangsa islam yang lain. Apa yang dipahami oleh Islam adalah bahwa setiap daerah yang didalamnya terdapat orang muslim, maka kewajiban kita semua untuk membebaskannya dari penindasan, ketidakadilan, penjajahan, imprealisme, dan sebagainya…

Lihatlah Para sahabat Rasulullah dan kaum salafy setelah rasulullah, yang tinggalnya di pojok-pojok masjid merasa tidak puas hanya dengan kemedekaan negaranya, kemuliaan kaumnya dan kebebasan bangsanya saja., akan tetapi mereka menjelajahi bumi melancong keberbagai Negara sebagai perintis dan guru untuk memerdekakan bangsa-bangsa lain. Membimbing kearah cahaya Allah, mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka tidak sama sekali menipu, tidak zalim dan tidak pula bertindak sewenang-wenang apalagi memperbudak. Tidaklah para salafy zaman itu, pergi melancong kenegeri-negeri lain, adalah untuk mendapatkan harta atau kemewahan dunia lainnya, namun sebagai penyelamat umat manusia kepada Cahaya Allah Swt. Ini lah yang dipahami oleh mereka para pendahulu kita…

Konsep atau pemikiran Imam Syahid ini kemudian di sebut konsep Geopolitik. Yang didasarkan pada surat Al-Baqarah ayat 193 “ Dan Perangilah mereka itu sehingga tidak ada Fitnah lagi, sehingga agama itu hanyalah untuk Allah belaka…” Maka sudah semestinya kita memberikan apa saja yang bisa kita berikan agar para muslimin Palestina tidak lagi di perlakukan dengan seenaknya, agar anak-anak muslim palestina juga bisa merasakan kemerdekaan sesungguhnya, agar terbukti kepada Allah, Rasul dan orang-orang beriman bahwa kita juga memiliki rasa cinta dan sayang terhadap sesama muslim..

Wallahualambishowab.

Pekanbaru, 20 Juli 2006

0 Comments:

Post a Comment

<< Home